Welcome!

It's all about the mind of a woman who just wants to share something :) Enjoy!

Jumat, 14 Desember 2012

Jangan remehkan asma

Istilah asma udah ga asing lagi buat kita. Tapi banyak orang menganggap asma itu penyakit yang ringan. Eits, jangan salah. Bisa ngamuk para penderita asma kalo dibilang asma itu ringan. Kenapa? I'll tell you the facts about asthma. (Bahasa kerennya epidemiologi)

Data berdasarkan Centre for Disease control & prevention (United States):
1. Sekiar 8,9 juta orang mengalami serangan akut pada tahun 2009
2. 423.000 harus di rawat dirumah sakit
3. Total biaya penanganan asma sekitar US$ 56 juta per tahun.

Di Indonesia : Prevalensi asma diperkirakan 2% - 5% penduduk Indonesia menderita asma

Di dunia: sekitar 300 juta orang mengidap asma, dan tiap tahunnya 250 ribu meninggal karena asma (GINA, 2008)

See? Asma bukan penyakit sembarangan. Asma merupakan penyakit respiratory (sistem pernapasan) kronik yang umumnya dimulai dari sejak kanak-kanak. Jadi asma bukan penyakit menular yang sewaktu-waktu bisa terkena siapa aja. Tapi ini penyakit yang sudah lama dirasakan dari kecil.

Asma sendiri dapat digolongkan menjadi 2, asma ekstrinsik dan asma intrinsik. Asma ekstrinsik ini memiliki penyebab eksternal yang pasti. Terjadi sebagai akibat respon alergi dan cenderung mulai pada masa kanak-kanak dan berkurang seiring pertambahan usia. Sedangkan asma intrinsik tidak memiliki penyebab eksternal yang dapat di identifikasi dan biasa terjadi pada orang dewasa dan tidak membaik.

Apa sih yang terjadi kalo orang terserang asma?
Ciri khas utama asma adalah:
1. Adanya penyempitan jalan napas dan aliran udara yang terganggu
2. Hiper-responsivitas terhadap stimulus yang menyebabkan bronkokonstriksi (bronkus yang merupakan jalur masuk udara ke paru-paru terjadi penyempitan)
3. Peningkatan jumlah sel-sel radang yang berada di dalam darah.

Asma ini juga merupakan salah satu penyakit genetik atau penyakit keturunan. Jadi jangan heran kalau misalnya orang tuamu mengidap asma, kamupun juga mempunyai resiko mengidap asma. Asma juga bukan penyakit yang tiba-tiba muncul begitu saja. Memang mungkin sih, tetapi sering banget karena ada faktor pencetusnya, misalnya:
1. Polusi atmosfer
2. Udara dingin
3. Alergen (debu, tungau, dll)
4. Emosi, stress
5. Infeksi virus tertentu (rhinovirus, parainfluenzai)
6. Obat-obatan

Hah? Obat-obatan bisa bikin asma? Yup. Obat sejenis aspirin dan anti-inflamasi (anti radang) non steroid (OAINS) lainnya mencetuskan serangan asma pada 5% penderita asma.

Oh ya, pernah denger atau mungkin melihat atau bahkan merasakan kenapa kalau orang asma, lebih sering pada malam hari? Ya, itu memang terjadi. Istilahnya adalah nocturnal asthmaHal ini terjadi karena memang dalam tubuh kita sudah ada ritme tersendiri, atau istilahnya adalah irama sirkadian yang merupakan irama dari mekanisme tubuh. Jadi karena irama sirkadian ini, pada malam hari, sistem saraf otonom dimana dia akan berpengaruh ke otot polos yang berada dibawah kontrol saraf parasimpatis yang membuat saraf non-adrenergik, non-kolinergik berkurang pada malam hari dan tampaknya berkontribusi sederhana untuk menyebabkan bronkokonstriksi.

Untuk obatnya sendiri, asma sebenarnya tidak bisa disembuhkan. Akan tetapi asma bisa dicegah agar tidak muncul. Ya yang pertama dan terutama, jelas, jauhkan faktor pencetus yang sebagian udah tertera di atas. Dan juga masih banyak obat-obatan lainnya untuk membuat jalur napas jadi tidak menyempit alias melebar. Salah satunya berjenis bronkodilator. Seperti yang udah disebutkan, bronkodilator ini berfungsi untuk membuat jalan napas terbuka seperti normal lagi. Dan tentu obat-obatan asma ada yang berfungsi untuk mencegah, dimana dipakainya saat tidak ada keluhan, serta yang berfungsi mengobati. Jadi dipakainya saat lagi mendapat serangan.

Walaupun ada obatnya, tetap waspada! Pada asma berat kronik, bisa terjadi  remodeling struktur jaringan dinding jalan napas. Maksudnya, sauran pernapasannya udah berubah bentuk dari yang normal. Hal ini menyebabjan penyempitan jalan napas yang irreversible dan membuat bronkodilator menjadi tidak efektif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar